Susu Ibu hamil tidak boleh diabaikan oleh wanita karir yang
sedang mengandung buah hati. Seringkali hamil diidentikan dengan istirahat
total sehingga para ibu takut untuk tetap aktif bekerja saat hamil. Padahal,
banyak cara yang bisa ditempuh agar seseorang bisa tetap produktif meski sedang
hamil.
Pada saat hamil, seorang ibu
memang akan mengalami banyak sekali gangguan mulai dari mudah lelah hingga
muntah-muntah. Agar seorang ibu bisa tetap aktif bekerja saat sedang
mengandung, beberapa tips berikut bisa dicoba.
mengandung, beberapa tips berikut bisa dicoba.
• Jangan
sembunyikan kehamilan dari rekan kerja
Sering sekali para perempuan
menyembunyikan berita gembira bahwa mereka sedang hamil dari rekan kerja. Hal
ini biasanya dilatarbelakangi oleh keinginan menjaga kehamilan agar tetap sehat
terutama di awal-awal masa hamil. Sayangnya, hal tersebut sering menjadi beban
bagi bumil saat bekerja.
Agar terbebas dari beban
tersebut, sebaiknya beritahukan rekan kerja dan atasan bahwa Anda sedang
mengalami kehamilan. Pastikan bahwa rekan kerja dan atasan Anda mengetahui
tentang kehamilan Anda langsung dari mulut Anda langsung, bukan dari gosip.
Selain untuk menghilangkan beban
psikologis dari merahasiakan kehamilan, hal ini penting agar Anda terlindungi
oleh kebijakan-kebijakan yang ada di kantor Anda.
• Kelola
gejala kehamilan di tempat kerja
Meski gejala kehamilan mungkin
sering menyerang di kantor, bukan berarti Anda kehilangan produktivitas. Jika
sering diserang “morning sickness”, sering-seringlah Anda ngemil. Konsumsi
camilan sehat penting agar kadar gula dalam darah Anda stabil sehingga
kemunculan mual bisa dikekang. Jika gejalanya benar-benar parah, segera
kunjungi dokter dan pertimbangkanlah memakai obat-obatan.
Gejala kehamilan lain yang sering
mengganggu keinginan tetap aktif bekerja saat hamil adalah kelelahan. Untuk
menguranginya, kunyahlah permen karet rasa mint dan jangan lupa untuk tidur
lebih awal. Selain itu, susu ibu hamil juga dapat mengurangi morning sickness,
terutama yang kaya akan kandungan DHA.
• Janji
dengan dokter di luar jam kantor
Usahakan jangan membolos kerja
saat Anda hendak menemui dokter kandungan. Membolos akan memberikan gangguan
psikologis saat Anda tetap aktif bekerja saat hamil. Buatlah perjanjian dengan
dokter kandungan lebih pagi atau lebih sore agar tidak mengganggu jam kerja.
Perjanjian dengan dokter juga
harus dikelola dengan baik agar tidak bentrok atau mengurangi jam kerja
Anda. Jam kerja bentrok atau terkurangi
dengan jadwal kunjungan ke dokter bisa memicu datangnya stres. Sebab tanpa
jadwal yang dikelola dengan baik, bisa saja pekerjaan yang Anda tinggalkan
untuk ke dokter kandungan sangat penting bagi karir atau kantor Anda.
• Kelola
beban kerja Anda
Selesaikan semuanya saat Anda
aktif bekerja sebelum mengambil cuti hamil. Pastikan Anda berkonsultasi dengan
atasan sebelum Anda mengambil cuti melahirkan. Anda juga harus menyiapkan cuti
dari pekerjaan sejak jauh-jauh hari agar Anda bisa mengelola pekerjaan dengan
baik.
Memberi tahu atasan jauh-jauh
hari kapan Anda akan mengambil cuti untuk melahirkan juga penting karena ini
terkait dengan beban kerja. Jika Anda memberi tahu kapan Anda cuti kepada
atasan akan membuat atasan lebih bijak dalam memberikan pekerjaan dan
target-targetnya kepada Anda. Hal ini akan membuat pekerjaan lebih terencana
sehingga produktivitas Anda tetap terjaga.
• Tahu
mengenai kehamilan yang dialami dengan benar
Perempuan yang aktif bekerja saat
hamil harus tahu bahaya yang mengancam. Hal ini penting agar bumil tidak
dilanda was-was saat ada keanehan yang menimpa. Oleh karena itu, bekali diri
Anda dengan pengetahuan memadai terkait kondisi kehamilan Anda. Untuk
mendapatkan pengetahuan tersebut, usahakan Anda memperolehnya dari sumber
terpercaya.
Hal-hal di atas bersifat
elementer dan wajib diketahui oleh para bumil. Jika dipersenjatai dengan
tips-tips di atas, Anda bisa tenang meski aktif bekerja saat hamil, dan tentu
saja cukupi kebutuhan nutrisi dengan susu ibu hamil.
No comments:
Post a Comment